Bahan Baku adalah benda yang dapat dibuat sesuatu, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Perusahaan selalu menghendaki jumlah bahan (persediaan) yang cukup agar proses produksi tidak terganggu.
Tujuan pengendalian persediaan antara lain:
- Menjaga agar barang dagangan jangan sampai kekurangan.
- Menjaga agar perusahaan jangan sampai menghentikan kegiatan usahanya.
- Menjaga agar perusahaan jangan sampai mengecewakan langganannya.
- Mengatur jangan sampai jumlah pengadaan barang dagangan kekurangan atau kelebihan.
Persediaan bahan dalam jumlah besar mengandung banyak risiko dan masalah seperti berikut.
- Risiko hilang dan rusak.
- Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi.
- Risiko usang.
- Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar.
Kelemahan jika persediaan bahan baku terlalu sedikit, antara lain:
- Risiko kehabisan persediaan yang dapat merugikan perusahaan.
- Menghambat kelancaran proses produksi dan mengakibatkan ketidakstabilan kualitas dan kuantitas produk.
- Frekuensi pembelian bahan baku sangat tinggi justru memboroskan dana pengadaannya.
- Jarang mendapatkan diskon pembelian karena jumlah pembelian selalu kecil.
Pada umumnya wirausaha menggunakan cara tradisional dalam mengelola persediaan bahan baku, yaitu dengan memiliki persediaan minimal untuk mendukung kelancaran proses
produksi.
Jenis usaha yang memproduksi barang (manufaktur) biasanya memiliki tiga jenis persediaan bahan bakuyang dihitung berdasarkan tingkat perputarannya, yaitu:
- Bahan baku (raw material), yaitu bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.
- Barang dalam proses (material in process), yaitu barang yang belum selesai dalam proses produksi. Barang-barang tersebut menunggu dalam antrian untuk diproses lebih lanjut.
- Barang jadi (finished goods), yaitu barang yang telah menyelesaikan proses produksi, tapi belum dijual atau didistribusikan kepada konsumen.
Untuk memperlancar pengadaan bahan baku yang ideal, wirausahawan dapat melakukan hal-hal berikut.
- Membuat daftar jenis-jenis bahan baku yang dibutuhkan, persyaratannya, dan jumlahnya.
- Membuat jadwal, kapan bahan baku itu dibutuhkan oleh perusahaan.
- Mencari bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dengna cara penawaran umum.
- Melaksanakan pembelian bahan baku sesuai jadwal dan program perusahaan.
- Melaksanakan penyimpanan bahan baku di dalam gudang milik perusahaan.
- Menempatkan tenaga pelaksana proses produksi.
- Menempatkan tenaga pengawas yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya proses produksi yang sesuai dengan program perusahaan.
Itulah
yang dimaksud bahan baku, sekarang anda sudah mengerti kan, semoga bermanfaat.