Gerhana Bulan dan Blood Moon | Bagaimana proses terjadinya gerhana bulan?
Gerhana Bulan terjadi jika
Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus. Saat
gerhana bulan, bidang edar
Bumi berimpit dengan bidang edar Bulan, sehingga cahaya Matahari menuju Bulan terhalang oleh Bumi. Dengan kata lain, Bulan berada di daerah bayang-bayang Bumi. Gerhana Bulan hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun, yaitu pada malam hari di saat Bulan purnama atau Bulan bersinar utuh. Namun, tidak setiap Bulan purnama kita mengalami gerhana Bulan, karena posisi
Matahari, Bumi, dan Bulan tidak selalu dalam satu garis urus.
Gerhana Bulan selalu diawali dengan gerhana Bulan sebagian, gerhana Bulan total, dan diakhiri dengan gerhana Bulan sebagian lagi. Gerhana Bulan sebagian berlangsung sekitar 2 x 60 menit (120 menit), sedangkan Gerhana Bulan total berlangsung sekitar 100 menit. Gerhana Bulan total terjadi bila seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam daerah umbra. Sedangkan, jika sebagian Bulan masuk ke umbra dan sebagian lagi masih berada di penumbra maka terjadilah gerhana Bulan sebagian. Umbra adalah bayangan inti yang berupa daerah yang sangat gelap, sedangkan penumbra adalah bayangan samar.
Sementara itu satu lagi gerhana bulan tapi dengan tampilan unik yang kadang-kadang terjadi, yaitu
gerhana Bulan darah atau sering disebut
Blood Moon. Sebenarnya, gerhana ini adalah gerhana bulan total tetapi disertai dengan nuansa warna merah mirip darah. Warna merah ini disebabkan oleh pantulan cahaya purnama dari bulan yang terhalang oleh bayangan bumi.
|
Blood Moon |
Sekian uraian tentang
Gerhana Bulan dan Blood Moon, semoga bermanfaat.