Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Zat terdispersi tidak lagi berbentuk partikel-partikel koloid dengan terjadinya koagulasi, tetapi bergabung menjadi partikel yang lebih besar sehingga mengendap atau menggumpal.
Koagulasi dapat terjadi karena pengaruh fisis, seperti pemanasan, pendinginan, dan pengadukan. Koagulasi secara kimia dapat terjadi dengan penambahan elektrolit yang mengandung ion-ion dengan muatan yang berlawanan dengan muatan partikel koloid. Akibat adanya muatan yang berlawanan akan terjadi penetralan muatan koloid sehingga partikel-partikelnya tidak lagi bermuatan. Hal ini menyebabkan kestabilan
koloid akan terganggu dan terjadi pengendapan.
Beberapa contoh koagulasi adalah sebagai berikut.
- Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.
- Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.
- Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif sehingga akan digumpalkan oleh ion Al 3+ dari tawas (alumunium sulfat).
- Asap atau debu dari pabrik/ industri dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari Cottrell. Asap dari pabrik rokok sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tagangan tinggi (20.000 - 75.000 V). Ujung-ujung yang runcing akan mengisolasikan molekul-molekul dalam udara.
Itulah penjelasan yang dapat kami berikan tentang apa
yang dimaksud koagulasi, semoga dapat memberikan manfaat.