likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih Adapun rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kemampuan membayar terhadap kewajiban jangka pendek sangat tergantung pada alat pembayaran likuid (cair) yang dimiliki perusahaan. Jumlah alat pembayaran likuid yang dimiliki perusahaan tersebut sebagai daya bayar atau kekuatan bayar suatu perusahaan, yang akan menjadikan perusahaan mempunyai kemampuan membayar kewajiban jangka pendek.
Tujuan rasio likuiditas atau rasio model kerja bagi kreditur jangka pendek, bank, manajemen, serta para kreditur jangka panjang sangat penting untuk menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, untuk mencegah efektivitas modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Adapun bagi pemegang saham atau pemilik berguna untuk mengetahui prospek pembayaran bunga di masa yang akan datang dan dividen yang akan diterima.
Semua perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu:
- Memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.
- Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasional normal, artinya keuntungan dapat memenuhi untuk kegiatan intern.
- Membayar bunga dan dividen yang segera dibayar.
- Memelihara tingkat kredit menguntungkan.
Setiap perusahaan yang mempunyai daya bayar yang besar akan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya setiap saat atau aktiva lancarnya lebih besar daripada utang lancarnya disebut sebagai perusahaan likuid. Adapun sebaiknya, apabila perusahaan hanya mempunyai daya bayar yang kecil atau utang lebih besar daripada aktiva lancar berarti perusahaan tersebut adalah perusahaan ilikuid (tidak likuid). Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Besarnya perbandingan atau rasio terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar 2:1. Namun demikian, angkat tersebut tidaklah mutlak, karena besarnya rasio dapat ditentukan sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan keuangan masing-masing.
Adapun yang termasuk dalam rasio likuiditas antara lain:
-
Current ratio (rasio lancar).
-
Quick ratio (rasio cepat).
-
Cash ratio (rasio lambat).
-
Cash to current liabilities ratio.
-
Inventory to working capital ratio.
-
Cash to operating expensess ratio.
-
Working capital to total assets ratio.